Tembilahan.kabarinvestigasi.co.id. Berkrangnya Keluarga Penerima manfaat (KPM) bantuan Sosial Tunai (BST) sampai 50 persen di Desa Pasir Emas Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Inhil Provinsi Riau, Kepala Desa Pasir Emas Abdul Rahman mempertanyakan dengan mendatangi kantor Dinas Sosial kabupaten Inhil
"Sebelumnya hal seperti ini sudah pernah terjadi, namun kami sudah melaporkan ke pihak terkait. Alhamdulillah keluar semuanya untuk tahap 1 dan 2. Dan sekarang tahap 3 dan 4 hilang 50%," jelas Kades Pasir Emas Abdul Rahman, Rabu (07/04).
Kepala Desa Pasir Emas Abdul Rahman merasa ganjil. Pasalnya, penerima BST di Desa Pasir Emas ada yang hilang hampir 60 persen dari data yang seharusnya diterima oleh masyarakat khususnya Desa Pasir Emas, ujar Abdul Rahman.
Sebelumnya kata Abdul Rahman, pihak terkait ada memberikan surat edaran untuk dilakukan perbaikan untuk data yang mendapatkan BST.
"Semua yang diminta oleh pihak terkait sudah kami laksanakan baik itu memperbaiki data KTP, KK dan lainnya. Tujuannya agar semua warga bisa mendapatkan bantuan," terangnya.
Kemudian Kades Pasir Emas Rahman menuturkan bahwa sebenarnya yang menerima KPM tersebut berjumlah 212 namun yang ada hanya 80 tentu ini menjadi suatu pertanyaan untuk yang 132.
"Kami berharap segera menemukan solusinya agar masyarakat yang ada di desa desa tidak berpikiran yang tidak tidak terhadap pemerintah desa," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dinas sosial Andreas, melalui Stafnya Deri, mengucapkan terimakasih atas laporan yang telah disampaikan dan ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi agar hal hal seperti ini tidak terjadi lagi.
"Sebenarnya pengimputan semuanya melalui TSK dan kami tidak mengetahui apakah sudah selesai apa belum. Karena saat ini kami hanya memonitor dan pelaksanaan perbaikan itu dari TSK yang di koordinasikan ke desa," jelas Deri melalui via salulernya.
"Jadi untuk mengetuhi hal tersebut kami sarankan untuk pihak desa agar mengecek ke TSK apakah sudah di imput apa belum. Dan dari kami sendiri juga akan melakukan pengecekan terkait hal tersebut," tutupnya. (***)